Nama Nabi Kisah dan Mukjizatnya
Dengan mempelajari kisah-kisah para nabi, kita akan lebih menghargai bagaimana Allah SWT telah memberikan petunjuk-Nya melalui para rasul-Nya. Sebagai contoh, dalam Surah An-Nisa ayat 163, Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ
كَمَآ اَوْحَيْنَآ اِلٰى نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖۚ وَاَوْحَيْنَآ
اِلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى
وَاَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚوَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاۚ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus wahyu kepadamu
(Muhammad), sebagaimana Kami mengutus wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
dibawahnya; dan Kami mengutus wahyu kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan
anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur
kepada Daud.”
Dalam kehidupan kita, sangat penting untuk mengetahui urutan
nama-nama nabi dalam Islam. Hal ini karena, dengan mengetahui urutan tersebut,
kita dapat meningkatkan pemahaman mengenai sejarah dan peran para nabi dalam
Islam. Seperti yang diungkapkan dalam hadist riwayat Imam Bukhari, “Barangsiapa
yang menelusuri jejak para nabi, maka ia telah mendapatkan ilmu yang sangat
berguna” (HR. Bukhari no. 3405).
Dengan memahami urutan ini, kita dapat lebih mudah mengingat
kisah-kisah mereka dan mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Serta
memberikan gambaran singkat mengenai kisah dan mukjizat yang dialami oleh para
nabi. Hal ini penting agar kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan dan
pengorbanan mereka dalam menyampaikan ajaran Allah SWT.
BERIKUT 25 NAMA NABI:
1.
Nabi Adam a.s.
Nama: Adam ‘Alaihis Salam.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5.872-4.942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di
Jazirah Arab dan Nusantara atau Indonesia.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
Muhammad Najib dalam papernya tentang “Kisah Nabi Adam
Alayhi Al Salam Dalam Al Quran (Pendekatan Tafsir Tematik)”, menyebutkan bahwa
kisah tentang Nabi Adam setidaknya terdapat di 7 surat dalam Al Quran, yaitu
surat Al Baqarah (30-38), Al A’raf (11-25), Al Hijr (28-44), Al Isra (61-65),
Al Kahfi (50), Thoha (115-124) dan surat Shad (71-85). Beberapa ayat Al Quran
tentang Nabi Adam As. antara lain:
1). QS. Al-Baqarah [2]:31
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ
كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَـٰؤُلَاءِ
إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang
yang benar!”
2). QS. Al-‘Imran [3]:33
إِنَّ اللَّـهَ اصْطَفَىٰ
آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim
dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)
Nabi Adam a.s. merupakan manusia pertama yang diciptakan
oleh Allah SWT. Menurut Al-Quran, Allah menciptakan Adam a.s. dari tanah liat
dan meniupkan ruh ke dalamnya. Nabi Adam a.s. kemudian diberikan kehormatan
oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi.
Salah satu mukjizat Nabi Adam a.s. adalah kemampuannya untuk
berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda. Setelah diciptakan, Allah SWT
mengajarkan Nabi Adam a.s. 70 bahasa. Dengan kemampuan ini, Nabi Adam a.s.
mampu berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang berbeda di bumi.
Mukjizat lain dari Nabi Adam a.s. adalah keturunannya yang
banyak. Nabi Adam a.s. memiliki dua orang putra, yaitu Habil dan Qabil. Setelah
Habil dibunuh oleh Qabil, Nabi Adam a.s. diberikan keturunan lain melalui
anak-anaknya yang lain.
Selain itu, Nabi Adam a.s. juga diberikan kebijaksanaan oleh
Allah SWT. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa Allah SWT mengajarkan Nabi Adam
a.s. nama-nama seluruh benda di bumi. Kemampuan ini membuat Nabi Adam a.s.
memiliki pengetahuan yang luas dan mampu mengenal setiap makhluk di bumi.
2.
Nabi Idris a.s.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir
(Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi Idris AS. adalah keturunan Adam yang pertama kali
menerima nubuwah setelah Adam dan Syits. Allah memuji Nabi Idris dalam
firmanNya dalam surat Maryam:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris
(yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang
tinggi”(QS. Maryam: 56-57).
Terdapat perbedaan mengenai riwayat Nabi Idris
‘alaihissalam, apakah dia seorang nabi yang hidup sebelum Nabi Nuh
‘alaihissalam ataukah sesudahnya? Ahli sejarah seperti Ibnu Katsir,
Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, As-Suyuthi, dan lainnya
menjelaskan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh
‘alaihissalam. Alasan mereka:
1. Ditinjau dari nasab bahwa Nabi Idris itu nama aslinya
adalah Khonukh yang termasuk nenek moyang nabi Nuh ‘alaihissalam.
2. Dalam surat Maryam ayat 58 disebutkan bahwa:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ
اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ
نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Mereka itulah adalah orang-orang yang Allah telah beri
nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami
angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrohim dan Israil, dan dari orang-orang yang
Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang
Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan
menangis.” (QS. Maryam: 58)
Makna (من ذرية آدم) adalah nabi Idris ‘alaihissalam. Sebab
dalam ayat itu diurutkan tentang silsilah keturunannya. Dan Nabi Idris
‘alaihissalam termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang tidak bersama
Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam perahu. Berarti Nabi Idris ‘alaihissalam urutannya
sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Nabi Idris a.s. adalah salah satu nabi dalam Islam yang
dikenal sebagai nabi yang pandai menulis. Menurut Al-Quran, Allah SWT
memberikan kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan yang luas kepada Nabi Idris a.s.
Selain itu, Nabi Idris a.s. juga diberikan mukjizat yang menakjubkan.
Salah satu mukjizat Nabi Idris a.s. adalah kemampuannya
untuk terbang di udara. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Idris a.s.
pernah terbang bersama malaikat di atas awan. Hal ini menunjukkan betapa besar
kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Selain itu, Nabi Idris a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kehidupan. Menurut legenda Islam, Nabi Idris a.s. hidup selama 120 tahun.
Namun, umurnya dapat diperpanjang hingga ribuan tahun karena kemampuannya dalam
mengolah makanan dan minuman yang sehat dan berkhasiat.
Nabi Idris a.s. juga dikenal sebagai nabi yang pandai
menulis. Ia menuliskan berbagai ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan yang
diterima dari Allah SWT dalam sebuah kitab suci yang dikenal sebagai “Kitab
Idris”. Kitab ini diyakini berisi kumpulan hikmah dan ajaran-ajaran yang dapat
menjadi pedoman hidup bagi manusia.
3.
Nabi Nuh a.s.
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As.
Usia: 950 tahun.
Periode sejarah: 3993-3043 SM.
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.
Di dalam Al Quran, kisah tentang Nabi Nuh AS ini diantaranya
disebutkan dalam dalam surat Al Ankabut ayat 14-15:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka
mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka
Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan
peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.” (QS. AL Ankabut, 14-15)
Nabi Nuh a.s. merupakan nabi pertama yang diutus setelah
Adam a.s. dan termasuk salah satu nabi yang sangat terkenal dalam Islam. Allah
SWT memberikan Nabi Nuh a.s. tugas untuk menyampaikan pesan kebaikan dan
kebenaran kepada manusia serta memberitahu mereka untuk beriman kepada satu
Tuhan.
Salah satu mukjizat Nabi Nuh a.s. adalah kemampuannya
membangun bahtera yang sangat besar untuk menyelamatkan keluarganya dan
hewan-hewan dari bahaya banjir besar yang disebabkan oleh kemarahan Allah SWT.
Nabi Nuh a.s. diperintahkan oleh Allah SWT untuk membangun bahtera dan
mengumpulkan seekor jantan dan betina dari setiap jenis binatang dan burung.
Setelah banjir besar berakhir, bahtera tersebut berhenti di
puncak gunung yang disebut dengan Gunung Judi. Ini menunjukkan betapa besar
kekuasaan Allah SWT dalam menyelamatkan Nabi Nuh a.s. beserta keluarganya dan
hewan-hewan dari bencana besar tersebut.
Selain itu, Nabi Nuh a.s. juga diberikan mukjizat dalam hal
dakwah. Ia mampu menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia
selama ratusan tahun, meskipun hanya sedikit orang yang mempercayainya. Hal ini
menunjukkan kegigihan dan keteguhan hati Nabi Nuh a.s. dalam menjalankan tugas
yang Allah SWT berikan.
4.
Nabi Hud a.s.
Nama: Hud bin Abdullah.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒
‘Aush (‘Uks)
⇒
‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒
Abdullah ⇒ Hud As.
Usia: 130 tahun.
Periode sejarah: 2450-2320 SM.
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.
Kisah tentang Nabi Hud disebutkan dalam Al Quran dalam surat
yang juga dinamai dengan surat Hud yaitu pada ayat ke-50:
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia
berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.” … sampai akhir ayat ke-60
“Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah
kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad (yaitu) kaum Huud itu.”
Kaum ‘Ad adalah penduduk yang tinggal di daerah ahqaf (bukit-bukit pasir), ada yang mengatakan
sekitar daerah antara Yaman dan Oman (gurun rub’ al khali). Allah binasakan
kaum ‘Ad dengan mengirimkan angin yang begitu kencang.
Selain di Surat Hud, kisah tentang Nabi Hud juga terdapat
pada surat lainnya dalam Al Quran, antara lain pada Surat Al A’raf ayat 25-72,
Hud 50-60, Al Mu’minun 31-41, Asy Syu’ara’ 123-140, Fushilat 15-16, Al Ahqaf
21-25, Adz Dzariyat 41-42, An Najm 50-55, Al Qomar 18-22, Al Haqqah 6-8 dan Al
Fajr 6-14.
Nabi Hud a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan pesan kebenaran dan kebaikan kepada manusia. Beliau
diutus untuk memberitahu suku ‘Ad, suatu kaum yang sangat besar dan kuat pada
saat itu, untuk beriman kepada satu Tuhan dan menghindari perbuatan dosa.
Salah satu mukjizat Nabi Hud a.s. adalah kemampuannya dalam
membangun sebuah kota yang sangat besar dan megah untuk suku ‘Ad. Kota tersebut
dikenal dengan nama Iram, sebuah kota yang begitu indah dan makmur hingga suku
‘Ad menjadi sombong dan meremehkan kebesaran Allah SWT.
Namun, Allah SWT memberikan hukuman yang sangat besar kepada
suku ‘Ad karena keingkaran mereka. Allah SWT mengirimkan angin kencang yang
mampu menghancurkan kota Iram dan suku ‘Ad yang sombong. Hanya Nabi Hud a.s.
beserta sedikit pengikutnya yang selamat dari bencana tersebut.
Selain itu, Nabi Hud a.s. juga diberikan mukjizat dalam hal
kekuatan fisik. Beliau memiliki kekuatan yang luar biasa dan mampu mengangkat
bebatuan yang sangat besar untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT kepada suku
‘Ad yang sombong.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Hud a.s.
adalah kemampuannya dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan kepada
manusia. Nabi Hud a.s. adalah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana, dan ia
mampu memberikan pedoman hidup yang baik bagi manusia dalam menjalankan
kehidupan mereka.
5.
Nabi Saleh a.s.
Nama: Shalih bin Ubaid.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒
Amir ⇒
Tsamud ⇒
Hadzir ⇒
Ubaid ⇒
Masah ⇒
Asif ⇒
Ubaid ⇒
Shalih As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 2150-2080 SM.
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara
Madinah dan Syria).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.
Nabi Saleh a.s. adalah nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada suku Thamud. Suku Thamud
adalah suku yang kuat dan kaya, tetapi mereka membangun rumah-rumah yang sangat
mewah dan sombong.
Salah satu mukjizat Nabi Saleh a.s. adalah kemampuannya
dalam mengeluarkan seekor unta betina yang mampu memberikan susu yang cukup
banyak untuk memenuhi kebutuhan semua orang di suku Thamud. Hal ini menunjukkan
kekuasaan Allah SWT dalam memberikan rizki yang melimpah kepada manusia.
Namun, suku Thamud tidak menghargai mukjizat tersebut dan
tetap melanggar perintah Allah SWT. Allah SWT akhirnya memberikan hukuman
kepada suku Thamud dengan mengirimkan gempa bumi yang hebat yang menghancurkan
seluruh rumah-rumah mewah yang dibangun oleh suku Thamud.
Selain itu, Nabi Saleh a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kekuatan fisik. Beliau mampu menghancurkan bebatuan besar hanya dengan satu
pukulan. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan mukjizat
kepada para nabi-Nya untuk membuktikan kebenaran ajaran mereka.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Saleh
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada suku Thamud. Beliau berjuang dengan gigih dan tekun untuk memberikan
pemahaman yang benar kepada suku Thamud, meskipun hanya sedikit orang yang
mempercayainya.
6.
Nabi Ibrahim a.s.
Nama: Ibrahim bin Tarakh bin Nahur bin Sarugh bin Roghu bin Faligh
bin ABir bin Shalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As.
Usia: 175 tahun.
Periode sejarah: 1997-1822 SM.
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan
Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.
Nabi Ibrahim AS. merupakan Nabi yang banyak disebut kisahnya
dalam Al Quran. Beliau termasuk dalam “Ulul ‘Azmi, yaitu nabi yang mempunyai
keistimewaan. Kisahnya yang diceritakan dalam Al Quran pun beragam, mulai dari
kisah diskusinya dengan ayah dan kaumnya tentang penyembahan berhala. Hingga
kisah beliau yang menjadi salah satu mu’jizat yaitu selamat dari dibakar oleh
raja Namrudz yang kejam.
Nabi Ibrahim a.s. adalah salah satu nabi yang sangat
terkenal dalam Islam. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan
kebenaran dan kebaikan kepada manusia serta memberitahu mereka untuk beriman
kepada satu Tuhan yang Maha Esa.
Salah satu mukjizat Nabi Ibrahim a.s. adalah ketika ia mampu
melarutkan emas dalam api yang sangat panas. Hal ini menunjukkan kekuasaan
Allah SWT dalam memberikan kemampuan luar biasa kepada para nabi-Nya untuk
membuktikan kebenaran ajaran mereka.
Selain itu, Nabi Ibrahim a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kelahiran anak. Meskipun usia Nabi Ibrahim a.s. telah lanjut dan istrinya
Sara tidak subur, Allah SWT memberikan karunia kepada Nabi Ibrahim a.s. dengan
memberikan seorang putra yang diberi nama Ismail. Hal ini menunjukkan kekuasaan
Allah SWT dalam memberikan karunia-Nya kepada hamba-Nya yang taat.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Ibrahim a.s. adalah seorang pemimpin yang adil dan
bijaksana, dan ia mampu memberikan pedoman hidup yang baik bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan mereka.
Selain itu, Nabi Ibrahim a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
taat dan berserah diri kepada Allah SWT. Ia siap untuk mengorbankan putranya
Ismail sebagai bentuk ketaatan dan kesetiaan kepada Allah SWT. Namun, Allah SWT
menggantinya dengan seekor domba yang ditawarkan sebagai kurban.
Kisah Ibrahim juga bisa menjadi salah satu pelajaran dalam
berdakwah. Misal ketika beliau berdakwah, orang yang pertama diajak kepada
agama Allah adalah ayahnya. Karena ayahnya adalah orang pertama yang berhak
mendapatkan nasihat yang tulus dan hidayah. Meski beliau akhirnya gagal
mendakwahi ayahnya. Kisah ini disampaikan lengkap dalam surat Maryam ayat
41-48.
7.
Nabi Isma’il a.s.
Nama: Ismail bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ismail As.
Usia: 137 tahun.
Periode sejarah: 1911-1774 SM.
Tempat diutus: Mekah.
Jumlah keturunannya: 12 anak.
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
Nabi Isma’il a.s. adalah nabi yang diutus oleh Allah SWT
untuk menyampaikan pesan kebenaran dan kebaikan kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau adalah
putra dari Nabi Ibrahim a.s. dan Hajar.
Salah satu mukjizat Nabi Isma’il a.s. adalah kemampuannya
untuk menemukan sumber air di padang pasir yang sangat gersang. Hal ini terjadi
ketika Ibu Nabi Isma’il a.s., Hajar, meninggalkan Nabi Isma’il a.s. di tengah
padang pasir dan mencari air untuk putranya. Allah SWT memberikan karunia
dengan mengeluarkan sumber air di dekat Nabi Isma’il a.s. sehingga ia dan
ibunya dapat bertahan hidup di padang pasir yang gersang.
Selain itu, Nabi Isma’il a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kekuatan fisik. Beliau adalah seorang pemanah yang ulung dan mampu
mengatasi setiap tantangan yang dihadapinya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Isma’il
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Isma’il a.s. berjuang dengan gigih dan tekun untuk
menyampaikan pesan Allah SWT kepada umat manusia, meskipun hanya sedikit orang
yang mempercayainya.
8.
Nabi Ishaq a.s.
Nama: Ishaq bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As.
Usia: 180 tahun.
Periode sejarah: 1897-1717 SM.
Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an
(Kana’an).
Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub
As./Israel).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.
Nabi Ishaq a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau adalah
putra dari Nabi Ibrahim a.s. dan Sarah.
Salah satu mukjizat Nabi Ishaq a.s. adalah kelahirannya yang
ajaib, karena Nabi Ibrahim a.s. dan Sarah telah berusia sangat tua ketika
beliau lahir. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan
karunia-Nya kepada hamba-Nya yang taat.
Selain itu, Nabi Ishaq a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kelimpahan rizki. Allah SWT memberikan kekayaan dan kemakmuran yang
melimpah kepada Nabi Ishaq a.s. dan keluarganya sebagai bentuk karunia dan
keberkahan-Nya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ishaq
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Ishaq a.s. adalah seorang pemimpin yang adil dan
bijaksana, dan ia mampu memberikan pedoman hidup yang baik bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan mereka.
Selain itu, Nabi Ishaq a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
taat dan berserah diri kepada Allah SWT. Ia mengajarkan umat manusia untuk
beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan menjalankan ajaran-ajaran
agama dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
9.
Nabi Lut a.s.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Haran ⇒
Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.
Nabi Lut a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau diutus
untuk menyelamatkan suku Lut dari perilaku yang buruk dan dosa-dosa mereka.
Salah satu mukjizat Nabi Lut a.s. adalah ketika ia mampu
menyembuhkan penyakit kulit yang diderita oleh suatu kaum yang tinggal di
Sodom. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan kemampuan luar
biasa kepada para nabi-Nya untuk membuktikan kebenaran ajaran mereka.
Namun, kaum Sodom tetap melanggar perintah Allah SWT dan
terus melakukan perbuatan dosa dan kejahatan. Allah SWT akhirnya memberikan
hukuman kepada mereka dengan mengirimkan bencana alam yang dahsyat dan
memusnahkan seluruh kota Sodom dan Gomorah.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Lut a.s.
adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Lut a.s. berjuang dengan gigih dan tekun untuk memberikan
pemahaman yang benar kepada suku Lut, meskipun hanya sedikit orang yang
mempercayainya.
Selain itu, Nabi Lut a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
taat dan berserah diri kepada Allah SWT. Ia siap untuk mempertahankan kebenaran
dan menghadapi cobaan yang dihadapinya dengan kekuatan iman dan keyakinan yang
kuat.
10.
Nabi Ya’qub a.s.
Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As.
Usia: 147 tahun.
Periode sejarah: 1837-1690 SM.
Tempat diutus: Syam (Syria).
Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi,
Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2
anak perempuan (Dina dan Yathirah).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.
Nabi Ya’qub a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau adalah
putra dari Nabi Ibrahim a.s. dan cucu dari Nabi Ishak a.s.
Salah satu mukjizat Nabi Ya’qub a.s. adalah kemampuannya
dalam memimpin suku Israel. Beliau diberikan kekuatan untuk memimpin suku
Israel dengan bijaksana dan adil, serta mampu membawa mereka ke jalan yang
benar dan sesuai dengan ajaran Allah SWT.
Selain itu, Nabi Ya’qub a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kekuatan fisik. Beliau mampu mengalahkan musuh-musuhnya dan melindungi
kaumnya dari segala ancaman yang datang.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ya’qub
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Ya’qub a.s. adalah seorang pemimpin yang adil dan
bijaksana, dan ia mampu memberikan pedoman hidup yang baik bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan mereka.
Selain itu, Nabi Ya’qub a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sabar dan tabah dalam menghadapi ujian hidup. Beliau diuji dengan berbagai
cobaan dalam hidupnya, namun ia tetap bertahan dengan kekuatan iman dan
keyakinan yang kuat.
11.
Nabi Yusuf a.s.
Nama: Yusuf bin Ya’qub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Yusuf As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1745-1635 SM.
Tempat diutus: Mesir.
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Tempat wafat: Nablus.
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.
Kisah Nabi Yusuf diceritakan khusus di Al Quran dalam satu
surat yaitu Surat Yusuf (surat ke 12). Diawali tentang mimpinya melihat 11
bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya, yang oleh ayahnya dilarang
diceritakan ke saudaranya. Hingga peristiwa beliau dicemplungkan ke sumur, lalu
ditolong dan dijual menjadi budak. Hingga akhirnya menjadi raja di Mesir.
Nabi Yusuf a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau adalah
putra dari Nabi Ya’qub a.s. dan memiliki kecerdasan serta keindahan yang luar
biasa.
Salah satu mukjizat Nabi Yusuf a.s. adalah kemampuannya
dalam memahami mimpi. Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Nabi Yusuf a.s.
untuk dapat memahami arti mimpi dan memberikan tafsir yang benar. Hal ini
terbukti ketika Nabi Yusuf a.s. memberikan tafsir yang benar atas mimpi-mimpi
yang dialami oleh para pembesar Mesir pada masa itu.
Selain itu, Nabi Yusuf a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kecerdasan dan keindahan. Beliau memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam
memecahkan masalah dan menyelesaikan persoalan, serta memiliki keindahan yang
memikat hati orang-orang di sekitarnya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Yusuf
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Yusuf a.s. adalah seorang pemimpin yang adil dan
bijaksana, dan ia mampu memberikan pedoman hidup yang baik bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan mereka.
Selain itu, Nabi Yusuf a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sabar dan tabah dalam menghadapi ujian hidup. Beliau diuji dengan berbagai
cobaan dalam hidupnya, namun ia tetap bertahan dengan kekuatan iman dan
keyakinan yang kuat.
12.
Nabi Shu’aib a.s.
Nama: Syu’aib bin Mikail.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒
Syu’aib As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1600-1490 SM.
Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung
Sinai).
Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
Tempat wafat: Yordania.
Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.
Nabi Shu’aib a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau diutus
untuk menyelamatkan suku Madyan dari perilaku yang buruk dan dosa-dosa mereka.
Salah satu mukjizat Nabi Shu’aib a.s. adalah kemampuannya
dalam menyembuhkan penyakit kulit yang diderita oleh suatu kaum di Madyan. Hal
ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan kemampuan luar biasa
kepada para nabi-Nya untuk membuktikan kebenaran ajaran mereka.
Selain itu, Nabi Shu’aib a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal keberlimpahan rizki. Allah SWT memberikan kekayaan dan kemakmuran yang
melimpah kepada Nabi Shu’aib a.s. dan keluarganya sebagai bentuk karunia dan
keberkahan-Nya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Shu’aib
a.s. adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Shu’aib a.s. berjuang dengan gigih dan tekun untuk
memberikan pemahaman yang benar kepada suku Madyan, meskipun hanya sedikit
orang yang mempercayainya.
Selain itu, Nabi Shu’aib a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
taat dan berserah diri kepada Allah SWT. Ia mengajarkan umat manusia untuk
beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan menjalankan ajaran-ajaran
agama dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
13.
Nabi Ayub a.s.
Nama: Ayyub bin Amush.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish
⇒
Rum ⇒
Tawakh ⇒
Amush ⇒
Ayub As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1540-1420 SM.
Tempat diutus: Dataran Hauran.
Jumlah keturunannya: 26 anak.
Tempat wafat: Dataran Hauran.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan
Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
Nabi Ayub a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang sabar dan tahan uji dalam menghadapi berbagai cobaan
dalam hidupnya.
Salah satu mukjizat Nabi Ayub a.s. adalah kesembuhan dari
penyakit yang dideritanya. Allah SWT memberikan kesembuhan yang ajaib dan luar
biasa bagi Nabi Ayub a.s. setelah ia menjalani cobaan dan kesulitan yang begitu
berat. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan pertolongan dan
karunia-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang taat dan sabar.
Selain itu, Nabi Ayub a.s. juga diberikan mukjizat dalam hal
keberlimpahan rizki. Setelah melewati masa-masa sulit dan kekurangan, Allah SWT
memberikan keberlimpahan rizki kepada Nabi Ayub a.s. sebagai bentuk balasan
atas kesabaran dan keteguhan imannya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayub a.s.
adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Ayub a.s. mengajarkan umat manusia untuk sabar dan
berserah diri kepada Allah SWT dalam menghadapi ujian hidup, serta mengajarkan
tentang keikhlasan dan keberanian dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, Nabi Ayub a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
bertaqwa dan tawakal kepada Allah SWT. Ia mengajarkan umat manusia untuk
senantiasa mengingat dan beribadah kepada Allah SWT, serta menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
14.
Nabi Musa a.s.
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz
Bilzal.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Lawi ⇒
Azar ⇒
Qahats ⇒
Imran ⇒
Musa As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1527-1407 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya
bernama Shafura binti Syu’aib As.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania
(sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.
Nabi Musa a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki kecerdasan dan keberanian dalam menghadapi
musuh-musuh Islam.
Salah satu mukjizat Nabi Musa a.s. adalah peristiwa
pembelahan Laut Merah. Allah SWT memberikan keajaiban yang luar biasa kepada
Nabi Musa a.s. untuk membuka jalan melalui Laut Merah dan menyelamatkan kaumnya
dari kejaran musuh. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan
pertolongan dan karunia-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang taat dan beriman.
Selain itu, Nabi Musa a.s. juga diberikan mukjizat dalam hal
kekuatan dan keberanian. Beliau memiliki keberanian yang luar biasa dalam
menghadapi musuh-musuh Islam, dan mampu mengalahkan pasukan-pasukan yang jauh
lebih besar dan lebih kuat dari pasukannya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa a.s.
adalah kemampuannya dalam mengajarkan ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran
kepada manusia. Nabi Musa a.s. mengajarkan umat manusia untuk berserah diri
kepada Allah SWT, serta mengajarkan tentang pentingnya keadilan dan kebenaran
dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, Nabi Musa a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap umat manusia. Ia mengajarkan umat
manusia untuk saling menghargai dan membantu satu sama lain dalam menjalani
kehidupan, serta mengajarkan tentang pentingnya kerja keras dan ketekunan dalam
meraih kesuksesan.
15.
Nabi Harun a.s.
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Lawi ⇒
Azar ⇒
Qahats ⇒
Imran ⇒
Harun As.
Usia: 123 tahun.
Periode sejarah: 1531-1408 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania
(sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.
Nabi Harun a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau adalah
saudara kandung dari Nabi Musa a.s. dan mendampingi Nabi Musa a.s. dalam
menghadapi musuh-musuh Islam.
Salah satu mukjizat Nabi Harun a.s. adalah kemampuannya
dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama kepada umat manusia dengan bahasa yang
mudah dipahami. Hal ini memungkinkan umat manusia untuk lebih mudah memahami
ajaran-ajaran agama dan merespon dengan baik.
Selain itu, Nabi Harun a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal keberanian dan kebijaksanaan. Beliau memiliki keberanian dan kebijaksanaan
dalam memberikan nasihat dan saran kepada umat manusia, serta mampu mengatasi
berbagai tantangan dan masalah dalam menjalankan tugasnya sebagai nabi.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Harun
a.s. adalah kemampuannya dalam memimpin umat manusia dan menjaga persatuan di
antara mereka. Nabi Harun a.s. mampu menjaga persatuan dan harmoni di antara
umat manusia, serta mengajarkan pentingnya toleransi dan kerja sama dalam
menjalani kehidupan.
Selain itu, Nabi Harun a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap umat manusia. Ia mengajarkan umat
manusia untuk saling menghargai dan membantu satu sama lain dalam menjalani
kehidupan, serta mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati dan
kesederhanaan dalam menjalankan tugas-tugas agama.
16.
Nabi Zulkifli a.s.
Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish
⇒
Rum ⇒
Tawakh ⇒
Amush ⇒
Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As.
Usia: 75 tahun.
Periode sejarah: 1500-1425 SM.
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria
dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi Zulkifli a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Namun, tidak
banyak informasi yang diketahui tentang kehidupan dan kisah perjuangan beliau.
Meskipun demikian, ada beberapa mukjizat yang dikaitkan
dengan Nabi Zulkifli a.s. Salah satu mukjizatnya adalah kemampuannya dalam
memberikan ramalan dan petunjuk bagi umat manusia. Nabi Zulkifli a.s. dikenal
sebagai nabi yang memiliki kecerdasan dan intuisi yang tinggi, sehingga mampu
memberikan ramalan yang akurat dan petunjuk yang tepat kepada umat manusia.
Selain itu, Nabi Zulkifli a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kesembuhan dari berbagai penyakit. Beliau mampu menyembuhkan orang-orang
yang mengalami berbagai penyakit dengan doa dan pengajaran agama yang
diberikannya.
Mukjizat lain yang dikaitkan dengan Nabi Zulkifli a.s.
adalah kemampuannya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang sulit dan
kompleks. Beliau dikenal sebagai nabi yang cerdas dan berwawasan luas, sehingga
mampu menyelesaikan masalah-masalah yang sulit dan kompleks dengan mudah dan
efektif.
Meskipun informasi tentang Nabi Zulkifli a.s. sangat
terbatas, namun mukjizat-mukjizat yang dikaitkan dengan beliau menunjukkan
kebesaran Allah SWT dan kekuasaan-Nya dalam memberikan karunia dan pertolongan
bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat.
17.
Nabi Daud a.s.
Nama: Daud bin Isya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒
Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒
Salmun ⇒
Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒
Daud As.
Usia: 100 tahun.
Periode sejarah: 1063-963 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.
Nabi Daud a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau juga
dikenal sebagai raja Israel yang diberkahi kecerdasan, keberanian, dan
kebijaksanaan.
Salah satu mukjizat Nabi Daud a.s. adalah kemampuannya dalam
melawan raksasa Jalut (Goliath) dengan hanya menggunakan sebuah katapel dan
batu kecil. Meskipun Jalut memiliki kekuatan yang besar dan senjata yang
canggih, Nabi Daud a.s. berhasil mengalahkannya dengan kecerdikan dan
keberanian yang luar biasa.
Selain itu, Nabi Daud a.s. juga diberikan mukjizat dalam hal
kebijaksanaan dan kepemimpinan. Beliau adalah seorang raja yang bijaksana dan
adil, serta mampu menjaga persatuan dan harmoni di antara umatnya. Nabi Daud
a.s. juga diberikan keahlian dalam seni dan musik, sehingga mampu menciptakan
lagu-lagu yang indah dan memuji kebesaran Allah SWT.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud a.s.
adalah kemampuannya dalam memahami bahasa binatang dan memanfaatkannya untuk
berkomunikasi dengan alam sekitarnya. Beliau mampu berbicara dengan
burung-burung dan binatang lainnya, serta memanfaatkan keahliannya tersebut
untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Selain itu, Nabi Daud a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sangat taat dalam menjalankan perintah Allah SWT. Beliau selalu berusaha untuk
mengikuti ajaran agama dengan sungguh-sungguh, serta mampu menghadapi berbagai
cobaan dan godaan yang datang dalam perjalanan hidupnya.
18.
Nabi Sulaiman a.s.
Nama: Sulaiman bin Daud.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒
Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒
Salmun ⇒
Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒
Daud As. ⇒ Sulaiman As.
Usia: 66 tahun.
Periode sejarah: 989-923 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.
Nabi Sulaiman a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau juga
dikenal sebagai raja yang diberi kebijaksanaan, kekuatan, dan kemampuan untuk
memahami bahasa binatang.
Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman a.s. adalah kemampuannya
dalam memahami bahasa binatang. Beliau dapat berkomunikasi dengan burung-burung
dan binatang lainnya, serta memanfaatkan keahliannya tersebut untuk mendapatkan
petunjuk dari Allah SWT. Selain itu, Nabi Sulaiman a.s. juga mampu mengatur dan
mengendalikan kekuatan-kekuatan alam, seperti angin, air, dan api.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Sulaiman
a.s. adalah kemampuannya dalam membangun Istana Sulaiman yang sangat megah dan
indah. Istana tersebut dihiasi dengan berbagai ukiran dan patung yang indah,
serta dijadikan sebagai tempat untuk menghimpun para raja dan pemimpin negara.
Nabi Sulaiman a.s. juga diberikan kekuatan dan keberanian
untuk melawan jin dan setan. Beliau dapat mengalahkan mereka dengan kekuatan
yang dimilikinya, serta memanfaatkan kebijaksanaan dan kecerdikannya untuk
mengalahkan setiap musuh yang menghadangnya.
Selain itu, Nabi Sulaiman a.s. juga dikenal sebagai raja
yang adil dan bijaksana. Beliau selalu berusaha untuk menjaga persatuan dan
harmoni di antara umatnya, serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam
setiap keputusan yang diambilnya.
19.
Nabi Ilyas a.s.
Nama: Ilyas bin Yasin.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Lawi ⇒
Azar ⇒
Qahats ⇒
Imran ⇒
Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒
Ilyas As.
Usia: 60 tahun di bumi.
Periode sejarah: 910-850 SM.
Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
Nabi Ilyas a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki kekuatan luar biasa dan mukjizat yang
spektakuler.
Salah satu mukjizat Nabi Ilyas a.s. adalah kemampuannya
dalam menghidupkan kembali seorang anak yang telah meninggal dunia. Beliau
melakukan hal tersebut dengan memohon kepada Allah SWT dan menyentuh tubuh sang
anak dengan tongkatnya. Tak lama kemudian, sang anak bangkit kembali dengan
sehat dan segar.
Selain itu, Nabi Ilyas a.s. juga diberikan mukjizat dalam
hal kekuatan dan keberanian. Beliau mampu melawan raja yang zalim dan
memenangkan pertempuran melawan para penyembah berhala dengan kekuatan Allah
SWT yang diberikan kepadanya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ilyas
a.s. adalah kemampuannya dalam memperoleh rezeki secara ajaib. Beliau dapat
meminta makanan dan minuman kepada Allah SWT, dan rezeki tersebut datang dengan
sendirinya tanpa harus beliau mencarinya.
Nabi Ilyas a.s. juga dikenal sebagai nabi yang sangat
bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Beliau selalu berusaha untuk
mengajak manusia untuk kembali kepada Allah SWT, serta memperingatkan mereka
akan akibat buruk dari melakukan dosa dan kesalahan.
20.
Nabi Ilyasa a.s.
Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒
Ilyasa’ As.
Usia: 90 tahun.
Periode sejarah: 885-795 SM.
Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
Tempat wafat: Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi Ilyasa a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki mukjizat dalam hal penyembuhan dan berkat
yang besar.
Salah satu mukjizat Nabi Ilyasa a.s. adalah kemampuannya
dalam memperbanyak makanan. Dalam suatu kesempatan, beliau mampu memperbanyak
roti dan ikan sehingga dapat memberi makan kepada ribuan orang yang kelaparan.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ilyasa
a.s. adalah kemampuannya dalam melakukan penyembuhan yang luar biasa. Beliau
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter,
seperti lepra dan buta.
Selain itu, Nabi Ilyasa a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sangat dermawan. Beliau selalu berusaha untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan. Beliau juga selalu
memberikan nasihat dan motivasi kepada umatnya untuk hidup dengan penuh kasih
sayang dan kebaikan.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ilyasa
a.s. adalah kemampuannya dalam menghidupkan kembali orang yang telah meninggal
dunia. Beliau melakukan hal tersebut dengan memohon kepada Allah SWT dan
menyentuh tubuh orang tersebut dengan tongkatnya. Tak lama kemudian, orang
tersebut bangkit kembali dengan sehat dan segar.
21.
Nabi Yunus a.s.
Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta
adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke
Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub
As. ⇒
Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒
Yunus As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 820-750 SM.
Tempat diutus: Ninawa, Irak.
Tempat wafat: Ninawa, Irak.
Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.
Kisah Nabi Yunus diceritakan dalam berberapa surat di Al
Quran. Beberapa diantaranya yaitu dalam surat Ass Shoffaat, Surat Al Qolam dan
Surat Yunus sendiri. Di dalam Surat Ash- Shaaffaat Ayat 139-148.
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan kemudian ia ikut berundi
lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian Maka ia ditelan oleh ikan
yang besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk
orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut
ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang
tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang
pohon dari jenis labu.Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau
lebih.Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada
mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS.Ash- Shaaffaat:139-148)
Banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Yunus ini.
Bahkan Allah meminta Nabi Muhammad SAW agar belajar dari kisahnya. Hal ini
difirmankan dalam Surat Al Qalam:
“Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan
Rabbmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan
ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). Kalau
sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia
dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu Rabbnya memilihnya dan
menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.” (QS.Qalam: 48-50)
Nabi Yunus a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki mukjizat dalam hal keselamatan dan rahmat
Allah SWT.
Salah satu mukjizat Nabi Yunus a.s. adalah kemampuannya
dalam bertahan hidup dalam perut ikan paus selama tiga hari tiga malam setelah
beliau ditelan oleh ikan tersebut sebagai hukuman karena menolak memenuhi
tugasnya sebagai nabi. Dalam kesulitan tersebut, beliau memohon taubat dan
bertaubat kepada Allah SWT, sehingga akhirnya Allah SWT membebaskan beliau dari
dalam perut ikan tersebut.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Yunus
a.s. adalah kemampuannya dalam menyelamatkan rakyatnya dari siksa yang Allah
SWT berikan kepada mereka. Beliau memperingatkan rakyatnya untuk bertaubat dan
meninggalkan perbuatan dosa, dan saat mereka melakukannya, Allah SWT mengampuni
mereka.
Selain itu, Nabi Yunus a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sangat sabar dan tawadhu. Beliau selalu mengajak umatnya untuk hidup dengan
penuh kesabaran dan kerendahan hati, serta selalu mengingatkan bahwa segala
sesuatu datang dari Allah SWT dan kita harus selalu bersyukur atas semua
nikmat-Nya.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Yunus
a.s. adalah kemampuannya dalam memberikan nasihat yang baik dan bijaksana
kepada umatnya. Beliau selalu memberikan nasihat yang membawa manfaat bagi
mereka, dan selalu memberikan contoh kehidupan yang baik dan patut diikuti.
22.
Nabi Zakaria a.s.
Nama: Zakariya bin Dan.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒
Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒
Salmun ⇒
Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒
Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒
Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒
Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒
Muslim ⇒
Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒
Muslim ⇒
Dan ⇒
Zakariya As.
Usia: 122 tahun.
Periode sejarah: 91 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Jumlah keturunannya: 1 anak.
Tempat wafat: Halab (Aleppo).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
Nabi Zakaria a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh
Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebaikan dan kebenaran kepada manusia serta
memberitahu mereka untuk beriman kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki mukjizat dalam hal keajaiban dan berkat
Allah SWT.
Salah satu mukjizat Nabi Zakaria a.s. adalah kemampuannya
dalam memperoleh keturunan meskipun usia beliau yang sudah sangat tua. Allah
SWT memberikan karunia berupa anak laki-laki yang diberi nama Yahya kepada Nabi
Zakaria a.s. meskipun istrinya yang bernama Siti Maryam juga sudah sangat tua
dan sulit untuk memiliki anak.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Zakaria
a.s. adalah kemampuannya dalam berkomunikasi dengan malaikat Jibril a.s. yang
membawa kabar tentang kelahiran putranya. Malaikat Jibril a.s. memberikan kabar
bahwa putra yang akan lahir tersebut akan menjadi seorang nabi yang mulia di
sisi Allah SWT.
Selain itu, Nabi Zakaria a.s. juga dikenal sebagai nabi yang
sangat dermawan dan baik hati. Beliau selalu membantu orang-orang yang
membutuhkan, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan. Beliau juga selalu
memberikan nasihat dan motivasi kepada umatnya untuk hidup dengan penuh kasih
sayang dan kebaikan.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Zakaria
a.s. adalah kemampuannya dalam melakukan penyembuhan yang luar biasa. Beliau
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter,
seperti buta dan bisu.
23.
Nabi Yahya a.s.
Nama: Yahya bin Zakariya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒
Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒
Salmun ⇒
Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒
Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒
Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒
Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒
Muslim ⇒
Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒
Muslim ⇒
Dan ⇒
Zakariya As. ⇒ Yahya As.
Usia: 32 tahun.
Periode sejarah: 1 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.
Nabi Yahya a.s. adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah
SWT sebagai pendamping Nabi Isa a.s. dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Beliau dikenal sebagai nabi yang memiliki mukjizat dalam hal keajaiban dan
berkat Allah SWT.
Salah satu mukjizat Nabi Yahya a.s. adalah kemampuannya
untuk berbicara sejak dalam kandungan ibunya. Hal ini terjadi ketika ibunya
yang bernama Siti Elizabeth menemui ibu dari Nabi Isa a.s., yaitu Siti Maryam.
Saat itu, Nabi Yahya a.s. berbicara kepada ibunya bahwa beliau akan menjadi
seorang nabi yang mulia di sisi Allah SWT.
Mukjizat lain yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Yahya
a.s. adalah kemampuannya dalam melakukan penyembuhan. Beliau dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter, seperti buta dan
bisu. Selain itu, Nabi Yahya a.s. juga dikenal sebagai nabi yang sangat tekun
dalam beribadah kepada Allah SWT. Beliau selalu berdoa dan berzikir kepada
Allah SWT, serta memberikan contoh yang baik kepada umatnya.
Namun, sayangnya kehidupan Nabi Yahya a.s. tidak berakhir
dengan cerita yang bahagia. Beliau dihukum mati oleh Raja Herodes karena
membela kebenaran dan keadilan. Namun, meskipun beliau telah meninggal dunia,
namanya tetap dikenang sebagai salah satu nabi yang mulia dan memiliki mukjizat
yang luar biasa.
24.
Nabi Isa a.s.
Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari
para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒
Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒
Salmun ⇒
Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒
Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒
Radim ⇒
Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒
Amsaya ⇒
Izazaya ⇒ Au’am ⇒
Ahrif ⇒
Hizkil ⇒
Misyam ⇒
Amur ⇒
Sahim ⇒
Imran ⇒
Maryam ⇒
Isa As.
Usia: 33 tahun di bumi.
Periode sejarah: 1 SM-32 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan
al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.
Nabi Isa a.s. adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah
SWT sebagai utusan-Nya untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Beliau dikenal
sebagai nabi yang memiliki mukjizat yang luar biasa, seperti dapat menghidupkan
orang mati, menyembuhkan orang sakit, dan berbicara sejak dalam kandungan
ibunya.
Salah satu mukjizat terbesar yang dimiliki Nabi Isa a.s.
adalah kemampuannya untuk menghidupkan orang mati. Beliau melakukan mukjizat
ini dengan izin Allah SWT, seperti ketika beliau menghidupkan seorang lelaki
yang telah meninggal dunia selama empat hari. Setelah beliau berdoa dan meminta
kepada Allah SWT, lelaki tersebut bangkit dari kematian dan hidup kembali.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa a.s. adalah
kemampuannya untuk menyembuhkan orang sakit. Beliau dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter, seperti buta, bisu, dan
lumpuh. Beliau juga mampu menyembuhkan orang yang menderita lepra dengan hanya
menyentuh mereka.
Selain itu, Nabi Isa a.s. juga memiliki kemampuan untuk
berbicara sejak dalam kandungan ibunya. Ketika ibunya yang bernama Siti Maryam
menemui ibu dari Nabi Yahya a.s., yaitu Siti Elizabeth, Nabi Isa a.s. berbicara
kepada ibunya bahwa beliau adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Namun, meskipun Nabi Isa a.s. memiliki mukjizat yang luar
biasa, beliau selalu mengajarkan kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Beliau
juga selalu memberikan contoh yang baik dan mencoba untuk menyebarkan ajaran
agama Islam kepada umat manusia.
25.Nabi Muhammad SAW
Nama: Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒
Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒
Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒
Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒
Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒
Malik ⇒
Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒
Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒
Qushay ⇒
Zuhrah ⇒
Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒
Abdullah ⇒ Muhammad Saw.
Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒
Lamak ⇒
Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒
Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒
Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒
Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒
Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒
Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒
Malik ⇒
Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒
Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒
Qushay ⇒
Zuhrah ⇒
Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad
Saw.
Usia: 62 tahun.
Periode sejarah: 570-632 M.
Tempat diutus: Mekkah.
Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan
Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
Tempat wafat: Madinah.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sebagai penutup
risalah para nabi dan rosul. Tidak ada lagi nabi setelah beliau sebagaimana
firman Allah dalam surat Al Ahzab:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al Ahzab: 40).
Nabi Muhammad a.s. adalah nabi terakhir yang diutus oleh
Allah SWT sebagai utusan-Nya untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Beliau
dikenal sebagai nabi yang memiliki mukjizat yang luar biasa, seperti Al-Qur’an
yang diwahyukan kepadanya, peristiwa Isra’ dan Mi’raj, serta berbagai mukjizat
lainnya.
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang dimiliki oleh Nabi
Muhammad a.s. dan dianggap sebagai mukjizat terbesar sepanjang sejarah manusia.
Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
a.s. melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an berisi ajaran-ajaran agama Islam,
petunjuk hidup, dan nilai-nilai moral yang dapat membimbing umat manusia menuju
kehidupan yang lebih baik.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu mukjizat yang
dialami oleh Nabi Muhammad a.s. Saat itu, beliau diangkat oleh Allah SWT ke
langit untuk menerima perintah shalat lima waktu sehari semalam dan bertemu
dengan para nabi yang telah mendahului beliau.
Selain itu, Nabi Muhammad a.s. juga memiliki mukjizat lain
seperti berbicara dengan binatang dan mampu membagi makanan untuk ribuan orang
dengan hanya satu potong roti. Beliau juga mampu menyembuhkan orang sakit,
memberikan ramalan yang tepat, dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki ikatan
dan hubungan sosial di antara umat manusia.
Namun, meskipun memiliki mukjizat yang luar biasa, Nabi
Muhammad a.s. selalu menunjukkan sifat-sifat mulia seperti kejujuran,
kesederhanaan, keberanian, dan kasih sayang kepada sesama. Beliau selalu
mengajarkan umatnya untuk berbuat baik, berbakti kepada orang tua, menjaga
hak-hak sesama manusia, dan menghargai perbedaan.
Penutup
Dengan memahami konteks dan latar belakang para nabi, kita
dapat menempatkan kisah-kisah mereka dalam garis waktu yang tepat dan
mengaitkannya dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam. Sebagai
contoh, dalam Surah Sad ayat 45-48, kita dapat melihat bagaimana Allah SWT
mengingatkan kita tentang kesabaran dan keimanan para nabi sebelumnya, seperti
Nabi Ayyub, Nabi Ismail, Nabi Idris, dan Nabi Zulkifli.
Keteladanan para nabi dapat menginspirasi kita untuk
menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Teladanilah aku dan para nabi sebelumku” (HR. Abu Dawud no. 4598).
Semoga kita lebih mendalami ajaran Islam dan mengaplikasikan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
Surah Yunus ayat 71-72, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Nabi Nuh yang
mengajarkan kita pentingnya kepatuhan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Oleh karena itu, dengan mempelajari kisah-kisah para nabi, kita diharapkan
dapat mencontoh perjuangan mereka dalam menjalani kehidupan yang taat dan
saleh.
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kita
untuk lebih memahami urutan nama-nama nabi dalam Islam, serta mengambil hikmah
dan pelajaran dari kisah-kisah mereka. Mari kita tingkatkan keimanan dan
ketakwaan kita dengan meneladani para nabi dan rasul dalam menjalani kehidupan
yang sesuai dengan ajaran agama. Kita juga diharapkan dapat lebih menghargai
perjuangan para nabi dalam menyampaikan kebenaran dan petunjuk dari Allah SWT
kepada umat manusia.
Editor: Lisandipo
References:
1. Ibnu
Katsir. 2013. Qoshosul Anbiya, Edisi Terjemah: Kisah Para Nabi. Penerbit Ummul
Qura, Jakarta.
2. Anonym.
Silsilah Lengkap Para Nabi dari Adam AS. sampai Muhammad SAW. Dengan rujukan
utama: Qashash al-Anbiya’ Ibn Katsir, Badai’ az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan
selainnya.
3. Najib,
Muhammad. 2015. Kisah Nabi Adam Alayhi Al Salam Dalam Al Quran (Pendekatan
Tafsir Tematik). Jurnal STAI AL Anwar. Jurnal Studi Al Quran AL ITQAN Vol. 1
No. 1. Diakses dari: http://staialanwar.ac.id/jurnal/index.php/itqon/article/download/5/5
4. Abdullah
bin Taslim al-Buthoni MA. Pentingnya Belajar dari Sejarah.
5. Abu
Zakariya Sutrisno. 2017. Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al Qur’an. Riyadh,
29/11/1438H.
6. Uci. Ayat
Al Quran Tentang Nabi Adam. Diakses dari: https://ukhtiuci.blogspot.com/2016/05/ayat-ayat-al-quran-tentang-nabi-adam.html
7. Majalah
Al-Mawaddah, Edisi 11 Tahun ke-1 Jumadal Ula 1429/Juni 2008. Kisah Nabi Idris
Naik Ke Langit.
Komentar
Posting Komentar