Awaludiin ma'rifatulloh

Awaludiin ma’rifatulloh
“Awal mulanya seseorang beragama adalah mengenal Alloh”
.
1
Jika ada orang yang beragama islam
Akan tetapi ia tidak mengenal Alloh
Berarti ia berada pada agama Alloh
Akan tetapi tidak berada pada shirothol mustaqiim (jalan lurus menuju Alloh)
Dan sangat di sayangkan sekali agamanya
Karena ia menuju kepada “Addoolliin” kesesatan
.
2
Tapi jika seorang sudah mengenal Alloh
dan berada pada agama Alloh diinul islam
berarti ia berada pada shirothol mustaqiim
artinya ia dengan tuntunan Alloh (diinulloh)
meninggalkan dari kesesatan di dunia
masuk Berada di jalan al-haq yang benar
.
Yaitu Shirothol mustaqiim jalan yang lurus menuju Alloh
Ia berada pada “an’amta ‘alaihim” kenikmatan bertemu Alloh
.
3
Yang lebih parah lagi jika ia tidak pada agama Alloh (islam)
dan bukan pada jalan yang mustaqiim (tidak ma’rifat)
ia berada pada “Al-maghduubi ‘alaihim” yang di murkai Alloh
.
.
Ketahuilah agama itu berjalan menuju Alloh
.
Bukanlah akhlakul karimah yang di tuju
Bukan ibadah atau dzikir yang di tuju
Bukan ikhlas, Bukan ridho bukan tawakal yang di tuju
Bahkan Bukan pula syurga yang di tuju
Dan Bukan pula ilmu ma’rifat yang di tuju
.
Akan tetapi akhlaqul karimah, ibadah, dzikir, ikhlas ridho dll
Adalah diinulloh tuntunan Alloh
.
Dan Syurga adalah balasan dari amal pada agama Alloh
.
sedangklan orang yang berada pada shirothol mustakiim adalah:
jika ia pada diinulloh (agama Alloh) dan mengenal Alloh atau ma’rifat
.
ia akan bertemu Alloh dan kembali kepada Alloh
.
.
bagaimana ia akan bisa bertemu Alloh jika ia bukan pada Diinulloh (agama / tuntunan Alloh) ..?

nabi2 terdahulu mempercayai bahwa mereka berada di jalan Alloh yaitu jalannya muhammad saw.

dan mereka berjalan pada kebenaran nur muhammad saw
bahkan nabi musa pernah meminta ke pada Alloh agar bisa menjadi umatnya nabi muhammad saw

kitab kitab pun menceritakan agar beriman kepada nabi muhammad jika ada kemunculan beliau saw

dan tertutuplah jalan menuju langit menuju Alloh swt. kecuali dengan tuntunan nabi saw...

menuju Alloh dengan tuntunan Rasulullah s.a.w
akan meletakkan makrifat sebagai permulaan,
.
sedangkan berjalan tanpa tuntunan Rasulullah s.a.w
menjadikan makrifat sebagai kesudahan jalan.
.
karena itulah orang yang berjalan tanpa tuntunan Rasulullah s.a.w,
setelah memperolehi makrifat
mereka bisa beragama dengan cara lain
yaitu lain dari tuntunan Rasulullah s.a.w beragama.

Sebenarnya mereka-mereka ini
baru berada di ambang pintu kema'rifatan,
belum lagi masuk ke dalam gerbang untuk menujuNya,
yang di bawa oleh Rasulullah s.a.w. yang ada di hati mereka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAWASUL

Cara HADIAH FATIHAH

LIRIK LAGU PURGATORY