Kenapa Doa kita tidak dikabulkan
KENAPA DOA KITA TIDAK DIKABULKAN?
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah.
Pada suatu hari, Umar ibnul Khathab ra mengumpulkan beberapa sahabat rasul, lalu dia berkata dihadapan para sahabat tersebut; “ حيّ نؤمن ساعة “Mari kita beriman sejenak, artinya mari kita bersihkan iman kita dari penyakit-penyakit yang merusak iman. Jika kita cermati, ajakan umar tersebut lebih layak ditujukan kepada kita saat ini. Seorang sekaliber Umar ibnul Khathab, salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT “mubasysyirina bil jannah” dan seorang sahabat yang sangat ditakuti oleh setan karena ketaqwaannya kepada Allah sangat kuat, sehingga jika setan mendengar langkah kaki Umar, maka dia akan lari terbirit-birit, ketakutan. Maka dari itu, hari jum’at adalah momentum yang sangat tepat untuk introspeksi pribadi kita masing-masing, kita harus menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah.
Tidak henti-hentinya Allah SWT mengirim musibah dan bencana kepada bangsa kita, mulai dari lumpur panas yang bertambah mengahawatirkan, banjir datang disiang hari, tanah longsor ketika orang-orang terlelap tidur, angin topan, kapal tenggelam, pesawat terbakar, gempa bumi yang membuat manusia ketakutan, hingga wabah penyakit yang menakutkan, dan semuanya itu memakan tidak hanya harta benda bahkan puluhan hingga ratusan nyawa hilang.
Allah SWt berfirman dalam surat al-A’raf ayat 97-98,
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ. أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ.
"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?"
Menurut ayat ini, Allah SWT mengirimkan bencana dan musibah pada waktu malam hari pada saat manusia tidur dan juga mengirimkan musibah pada waktu siang hari pada saat manusia sibuk dengan urusannya sehingga melalaikan Allah SWT. dan kita sering merasa aman dan tidak menyangka bahwa musibah itu akan datang dengan tiba-tiba.
Hadirin rahimakumullah,
Kenapa musibah sering menimpa bangsa kita? Padahal kita adalah mayoritas di negeri ini. Bahkan kita sering mengadakan doa dan dzikir bersama untuk menolak bala’. Kita juga mengadakan istighotsah kepada Allah agar bangsa ini terbebas dari musibah dan bencana serta agar senantiasa diberikan keamanan dan kedamiaan. Tapi kenapa doa-doa yang kita panjatkan itu tidak dikabulkan oleh Allah SWT? Bukankah Allah berjanji bahwa pasti akan mengabulkan doa hambanya, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-mukmin ayat 60.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.
"Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Secara individu, setiap selesai shalat kita berdoa memohon kepada Allah, kita tambah dengan shalat tahajud pada malam hari, bermunajat kepada Allah untuk mengadukan segala persoalan hidup dan meminta segala keinginan.
Hadirin,
Sebuah riwayat menyebutkan, pada suatu hari seorang sahabat yang bernama Sa’d bin Abi Waqqas menghadap Rasulullah SAW, lalu berkata: Ya Rasulallah, doakan saya agar doa-doa yang aku panjatkan dikabulkan oleh Allah dengan segera. Nabi menjawab: Wahai Sa’d, baikan makananmu, niscaya engkau menjadi orang yang segera dikabulkan doanya. Demi Allah, barangsiapa yang memasukkan makanan haram kedalam perutnya, maka tidak akan dikabulkan doanya selama 40 hari. Dan barang siapa menumbuhkan dagingnya dari makanan yang haram atau dari hasil yang haram maka api neraka yang akan menimpanya.
Hadirin,
Ternyata, diantara penghalang doa, sehingga doa itu tidak dikabulkan oleh Allah adalah makanan yang masuk dalam perut kita.
Oleh sebab itu Allah berfirman dalam surat thaaha ayat 81 :
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ.
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.
Kemudian, dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW menyebutkan ada orang yang bepergian dalam waktu sangat lama, dengan rambut kusut dan berdebu, bajunya compang-camping seraya mengulurkan tangannya ke langit sambil mengucap: Ya Rab, Ya Rab, Ya Rab {dia memohon kepada Allah}, namun makanannya haram, minumannya haram, pakainnya pun juga haram, dan semuanya berasal dari yang haram, maka, mana mungkin doanya akan dikabulkan?”
Hadirin,
Jaman materialistik sekarang ini, telah merubah cara dan gaya hidup kita bahkan mungkin telah menjerumuskan sebagian manusia, sehingga lalai dari Agama Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagian orang tidak menghiraukan apakah uang yang didapat itu dari usaha halal atau haram. Karena yang menjadi tujuannya hanya uang. Uang sudah menguasai dirinya bukan dunia dikuasai dalam genggamannya. Sehingga para pedagang mengurangi timbangan dan membuat iklan-iklan yang menyesatkan untuk mendapat keuntungan yang tidak halal, para pegawai tidak menjalankan tugas dengan baik sehingga makan gaji buta, para pemimpin berbuat sewenang-wenang untuk menumpuk kekayaan pribadi, para pejabat berbuat korupsi dengan membuat kebohongan publik, hingga orang kecil mencuri untuk makan, padahal itu semua diharamkan oleh Allah.
Jika kita melihat kondisi bangsa Indonesia yang seperti ini, bagaimana mungkin dzikir, doa, dan istighotsah yang kita laksanakan baik berjamaah ataupun sendiri-sendiri akan diterima Allah SWT. walaupun kita berdoa seribu kali, kita kumpulkan seluruh orang muslim untuk berdzikir, bermunajat kepada Allah, namun jika usaha yang kita jalankan tidak halal atau makanan yang masuk dalam perut kita bercampur dengan yang haram, maka doa kita sulit untuk diterima dan dikabulkan Allah SWT.
Hadirin,
Mengutip ucapan seorang sufi, dia mengatakan: Doa-doa kalian tidak dikabulkan oleh Allah karena hati kalian telah mati oleh sepuluh perkara:
1. Kalian mengaku beriman kepada Allah tapi tidak menunaikan perintah-Nya.
2. Kalian mengaku cinta kepada Rasul, namun kalian tinggalkan sunah-sunahnya.
3. Kalian mengaku membaca al-Qur’an tapi tak pernah mengamalkan isinya.
4. Kalian telah banyak memakan nikmat Allah, tapi tak berfikir untuk mensyukuri-Nya.
5. Kalian katakan bahwa setan adalah musuh, tapi kalian menurutinya.
6. Kalian meyakini surga itu ada, tapi kalian tak bersungguh-sungguh beramal untuk mendapatkannya.
7. Kalian yakin neraka itu ada, namun kalain tak sungguh-sungguh berusaha menghindarinya.
8. Kalian yakin bahwa kematian akan menjemput, tapi tak mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
9. Kalian sering menceritakan aib orang lain sehingga tidak melihat aib sendiri.
10. Kalian sering mengubur mayat-mayat saudaramu, tapi tak pernah kalian jadikan pelajaran bahwa kalian juga akan dikubur.
Akhirnya, marilah kita memohon ampunan kepada Allah dan memohon semoga doa-doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. dan semoga kita semua termasuk orang-orang saleh. Amiinnn.
جعلنا الله وإياكم من الفائزين الامنين. وأدخلنا وإياكم في عباده الصالحين. وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.
Komentar
Posting Komentar