Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

BERSEDEKAH DENGAN KERABAT

Gambar
Diriwayatkan dari Anas, beliau berkata, “Abu Thalhah adalah salah seorang sahabat Anshar yang paling banyak memiliki harta dari kebun kurma di Madinah. Harta kekayaan yang paling disukainya adalah kebun Bairuha yang berhadapan dengan masjid. Rasulullah SAW sering masuk ke kebun itu dan minum air yang bersih di dalamnya.” Anas pun mengatakan, mengenai turunnya ayat yang berbunyi, “Kamu sekalian sekali-kali tidak sampai pada kebajikan yang sempurna sebelum kamu sekalian mendermakan sebagian harta yang kamu cintai. (QS Ali Imran:92).” Abu Thalhah datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, Allah SWT berfirman, ‘Kamu sekalian sekali-kali tidak sampai pada kebajikan yang sempurna sebelum kamu sekalian mendermakan sebagian harta yang kamu cintai,’ sedangkan harta yang paling saya cintai adalah kebun Bairuha.'' Kini kebun itu saya sedekahkan karena Allah, dengan harapan kebajikannya dan simpanan (pahala)nya di sisi Allah SWT., ...

CARA PENULISAN YANG BENAR.

KESALAHAN PENULISAN AAMIIN YANG SERING TERJADI.   Banyak ditemukan diantara kaum muslimin yang tanpa disadari salah dalam menulis Aamiin. Ada yang menulis amin, amiin, aamin, bahkan ada juga yang menulis "Amien".   Seperti kita ketahui, Lafadz Aamiin diucapkan didalam dan diluar Shalat serta Aamiin di ucapkan oleh orang yang mendengar Do'a orang lain. Aamiin termasuk Isim fiil Amr, yaitu Isim yang mengandung pekerjaan, maka para ulama Juhur mengartikannya dengan "Allahumma Istajib" (Ya ALLAH Ijabah-lah).   Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya, seperti bahwa Aamiin adalah salah satu nama Asma ALLAH Subhanna Wa Ta'alla. Membaca Aamiin adalah memanjangkan alif (a) dan memanjangkan (min), apabila tidak demikian akan menimbulkan makna yang berbeda.   Dalam Bahasa Arab ada empat (4) perbedaan kata "AAMIIN" yaitu,   Amin (alif dan min sama pendek), artinya : AMAN, TENTRAM. Aamin (alif panjang, min pendek), artinya : MEM...